PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT BANGSA INDONESIA
Pengertian
Sistem
Sistem
adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian-bagiannya atau
unsur-unsurnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling bekerjasama untuk
satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh.
Pancasila
adalah sebuah system karena pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kasatuan.
Pancasila berasal dari kepribadian Bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah
dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak dahulu.
Secara
garis besar Pancasila adalah suatu realita yang keberadan dan kebenaraannya
tidak dapat diragukan. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan harus menjadi pedoman dan tolak ukur bagi
seluruh kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan Bangsa Indonesia.
Pengertian Filsafat
Filsafat
dalam Bahasa Inggris yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
Bahasa Yunani yaitu philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu philos
(cinta) atau philia(persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi,
filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya
disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebutfailasuf
Menurut
Roeslan Abdoelgani (1962), menyatakan bahwa pancasila adalah filsafat Negara
yang lahir sebagai collection ideologies dari keseluruhan bangsa Indonesia.
Filsafat Pancasial pada hakikatnya merupakan suatu realiteit atau
noodzakelijkheid bagi keutuhan persatuan Bangsa Indonesia.
Filsafat
Negara kita adalah Pancasila, yang diakui dan diterima oleh Bangsa Indonesia
sebagai pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam
kelakuan dan pergaulan sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka
sewajarnyalah asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melaluai
pengajaran dan pendidikan. Pancasila menunjukan terjadinya proses ilmu
pengetahuan. Validitas, dan hakikat ilmu pengetahuan (teori ilmu pengetahuan).
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila
yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem
yang dimaksud dalam hal ini adalah satu-kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu, lazimnya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
- Satu kesatuan bagian-bagian.
- Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
- Saling berhubungan, saling ketergantungan.
- Kesemua dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem).
- Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974:122)
Sila-sila
Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling
berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa
dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan demikian, Pancasila pada
hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian
(sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur
yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari
pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri,
dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.
Kenyataan
Pancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa
kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau
terlepas dari pengetahuan orang. Sehingga Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem filsafat yang lain
misalnya: liberalisme, materialisme, komunisme, dan aliran filsafat yang lain.
Pendekatan-Pendekatan yang Digunakan
Pendekatan
yang digunakan oleh pancasila dengan filsafat pada prinsipnya sama yaitu
menggunakan pendekatan induktif dan deduktif, yaitu
- Pendekatan induktif pancasila, ialah karena pancasila lahir, tumbuh, dan berkembang dari persada nusantara kita sendiri, yang berupa adat istiadat, tadisi, budaya, pustaka dan keagamaan bangsa kita sendiri, maka kemudian berkembang menjadi adat nasional atau budaya nasional.
- Pendekatan dedutif pancasila, yaitu pancasila sebagai pemersatu seluruh kehidupan Bangsa Indonesia yang beraneka ragam corak budayanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar